Dua Belas Kelompok Manusia di Padang Mahsyar





Dua Belas Kelompok Manusia
di Padang Mahsyar

Adapun dua belas kelompok manusia di padang mahsyar. Sebelas kelompok melanggar perintah agama , dan yang satu adalah kaum muslimin, yang badan dan wajahnya seperti bulan purnama.

Majelis Burda Kauman Krendo Semarang, yang diselenggarakan setiap bulan pada Jum’at malam terakhir, selalu menarik. Ribuan jamaah hadir. Pesona bacaan Maulid yang di gunakan oleh Imam Bushiri ini telah membuai para Habib dan Muhibbin dari berbagai kota di Jawa. Apalagi lantunan ini di tingkah dengan rancak tabuhan hadrah dari grup hadrah PP Darussalam Jatibarang, Brebes, sehingga memompa semangat kaum muslimin hingga akhir bacaan.

Habib Abdurrahman bin Smith, Lc.,M.a.,yang pada jum’at (28/6) memimpin acara, mewakili Habib Ahmad bin Toha Almunawa, mertuanya, yang sedang kurang sehat, mengingatkan bahwa
hidup manusia hanya sebentar. Pada saatnya nanti kita akan mati, kemudian di kubur, dan menunggu kiamat datang.

“Ketika di Padang Mahsyar, menurut hadist Rasulullah SAW yang di riwayatkan Mu’adz bin Jabal, manusia terbagi dalam dua belas melompok,” alumnus Universitas Al-Azhar Kairo itu mengingatkan.








Yang pertama, mereka yang bangkit dalam bentuk tanpa tangan dan kaki. Mereka adalah orang-orang yang suka menyakiti tetangganya ketika di dunia dan mati sebelum bertaubat.

Kedua, mereka yang dibangkitkan dalam bentuk wajahnya berubah menjadi wajah babi. Mereka adalah orang-orang yang meremehkan shalat.

Ketiga, mereka yang bangkitkan dalam bentuk perutnya buncit.mereka adalah orang-orang yang enggan membayar zakat.
Keempat, mereka yang dibangkitkan dalam bentuk mulutnya mengeluarkan api. mereka adalah orang-orang yang sering curang dalam berdagang.

Kelima, mereka yang dibangkitkan dalam bentuk bau badannya lebih busuk daripada bau bangkai. Mereka adalah orang-orang yang menyembunyikan kemaksiatan dengar samar di hadapan manusia dan tidak takut di hadapan Allah SWT.

Keenam, mereka yang dibangkitkan dalam bentuk lehernya terputus dari belakang.  Mereka adalah orang-orang yang menjadi saksi palsu.

Ketujuh, mereka yang dibangkitkan dalam bentuk muka tanpa lidah dan dari mulutnya mengalir nanah dan darah. Mereka adalah orang-orang yang membela siapa yang membayar meski jelas-jelas salah.

Kedelapan, mereka yang dibangkitkan dalam bentuk kaki diatas dan kepala dibawah, dan dari kelaminnya mengalir nanah yang kental. Bereka adalah orang-orang yang suka berzina.

Kesembilan, mereka yang dibangkitkan dalam bentuk badan hitam pekat, matanya melotot dan perutnya penuh api. Mereka adalah orang-orang yang memakan harta anak yatim.

Kesepuluh, mereka yang dibangkitkan dalam bentuk berbadan penuh kudis dan belang-belang. Mereka adalah orang-orang yang telah durhaka kepada orang tua.

Kesebelas, Mereka yang dibangkitkan dalam bentuk bibir ndower dan lidahnya menjulur sampai ke perut, dari mulutnya terus keluar kotoran. Mereka ini dulunya adalah peminum minuman keras.

Keduabelas, mereka yang dibangkitkan dengan badan dan wajah seperti bulan purnama. Mereka melewati shiratul mustaqim bagaikan kilat. Merekalah orang-orang yang berbuat kebajikan, mencegah kemaksiatan, memelihara shalat lima waktu dengan berjama’ah, dan mati dalam keadaan bertaubat.

“maka, yang merasa telah melakukan kesalahan di dunia, cepat-cepatlah bertaubat. Pintu taubat selalu terbuka selagi manusia mau menyadari kesalahannya,” tutur Habib Abdurrahman bin Smith.
close
============> [ Close ] =============
>