Tanda-Tanda Waqof (Berhenti) pada Al-Qur'an

عَلَا مَةُ السَّجَا وَنْدِ

اِعْلَمْ اَيُّهَا التَّالِى لِلْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَ الْفُرْقَانِ الْحَكِيمِ اَنَّ مِنْ عَلَامَاتِ الْوَقْفِ (م) عَلَامَةٌ عَلٰى لُزُومِ الْوَقْفِ وَ الُّزُومُ اِصْطِلاَحِيٌّ لَا شَرْعِيٌّ كَلُزُومِ الْوَقْفِ عَلٰى (اِلَّا اللهُ) فِى قَوْلِهِ تَعَالٰى (وَمَايَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ اِلَّا اللهُ) ثُمَّ يَبْتَدِئُ بِقَوْلِهِ (وَالرَّاسِخُونَ) وَ (ط) عَلَامَةٌ عَلٰى الْوَقْفِ الْمُطْلَقِ الْمُجَرَّدِ عَنِ اللُّزُومِ وَ الْجَوَازِ وَ (ج) عَلَاَمَةٌ عَلٰى جَوَازِ الْوَقْفِ وَالتَّخْيِيرِ بَيْنَ الْوَقْفِ وَالْوَصْلِ لٰكِنَّ الْوَقْفَ اَوْلٰى وَ (ص) عَلَامَةُ الرُّخْصَةِ فَاِذَا ضَاقَ نَفَسُ التَّالِى يَقِفُ ثُمَّ لَا يُعِيدُ وَ يَبْتَدِئُ مِمَّا بَعْدَهَا وَ (ز) عَلَامَةُ الْجَوَازِ وَ الْوَصْلُ اَوْلٰى مِنَ الْوَقْفِ وَ (لَا) عَلَامَةٌ عَلٰى عَدَمِ جَوَازِ الْوَقْفِ وَمَعْنَى هَا لَا تَقِفُ فَاِنَّ الْمَعْنٰى غَيْرُ تَامٍّ وَلَوْ وَقَفَ بِحَسْبِ الضَّرُورَةِ يُعِيدُ الْكَلِمَةَ الْمَوْقُوفَ عَلَيْهَا وَاِذَا كَانَتْ لَا فِى مُنْتَهَى الْاٰيَةِ فَيَقِفُ ثُمَّ لَا يُعِيدُهَا وَ (ق) عَلَامَةُ الْوَصْلِ عِنْدَ اَكْثَرِ الْقُرَّاءِ وَ يَجُوزُ الْوَقْفُ وَ (قف) اَمْرٌ مِنَ الْوَقْفِ وَمَعْنَاهَا قِفْ وَقْفَةً لَطِيفَةً هٰذَا عَلَامَةٌ عَلٰى اَنَّ الْوَقْفَ اَوْلٰى مِنَ الْوَصْلِ اِشَارَةُ اِلٰى اَنَّ فِى الْوَقْفِ فَائِدَةٌ فِى الْمَعْنَى وَ (ع) عَلَامَةٌ عَلٰى الرُّكُوعِ يَعْنِ اِنْ كَانَ الْقَارِئُ فِى الصَّلاَةِ وَاَرَادَ اَنْ يَرْكَعَ فَالْمُنَاسِبُ لَهُ اَنْ يَرْكَعَ فِى تِلْكَ الْعَلَامَةِ لِاَنَّهَا اِشَارَةٌ اِلٰى تَمَامِ الْقِصَّةِ وَ الْمَوْعِظَةِ وَ (ﺜ ﺜ) هٰذِهِ النُّقَطُ الثَّلَاثِ اِشَارَةٌ اِلٰى وُقُوفِ الْمُعَانَقَةِ وَالتَّالِى اِذَا وَقَفَ فِى النُّقَطِ الْاُولٰى لَا يَقِفُ فِى الثَّانِيَةِ لِيَصِحَّ الْمَعْنٰى الْمَقْصُودِ وَاِذَا وَقَفَ فِى كِلَيْهِمَا لَا يَتِمُّ الْمَعْنٰى فَاحْفَظْهَا

Ketahuilah Wahai pembaca Al-Qur'anul Adzhiim, Sesungguhnya tanda waqof yaitu (م) huruf (mim), adalah Tanda untuk lazmnya waqof, Lazm di sini adalah menurut istilah saja, bukanlah lazm menurut
syar'i, seperti lazimnya waqof pada ayat (إلا الله) Illallaah, pada Firman Allah Subhaanahu Wata'aalaa di dalam surah Al-'Imron ayat 7, yaitu ( ومايعلم تأويله الا الله) Wamaa ya'lamu ta wii lahuu Illallaah, kemudian kita melanjutkan lagi dengan membaca terusan ayat tersebut, yaitu ( والراسخون) Warroosikhuuna.

Kemudian (ط) huruf (Tho), yaitu tanda untuk waqof mutlaq, yaitu waqof yang tidak lazm dan juga tidak jaiz, jadi kita boleh berhenti, boleh juga washol (lanjut).


Kemudian


(ج) huruf (jim), yaitu tanda untuk jaiz (boleh) nya waqof, boleh juga washol (lanjut) akan tetapi, waqof lebih baik!




Kemudian (ص) huruf (shod) Adalah tanda Rukhsoh (keringanan),maksudnya adalah apabila nafas pembaca sudah habis (tidak sanggup lagi) maka boleh berhenti pada tanda shod ini, jika sudah berhenti, kita tidak perlu mengulanginya kembali kepada beberapa kalimat sebelumnya,langsung saja terus baca kalimat berikutnya.




Selanjutnya (ز) huruf (Za), menunjukkan bahwa washol (Lanjut) itu lebih baik dari pada Waqof (berhenti).




Kemudian (لا) Huruf (Laa) adalah tanda tidak diperbolehkannya waqof (berhenti),arti (lam) itu sendiri adalah ''TIDAK BERHENTI'', karena apabila kita berhenti,maka maknanya tidak sempurna, apabila berhenti dalam keadaan darurat maka kita dianjurkan untuk mengulangi membaca beberapa kalimat sebelumnya,tetapi apabila lam tersebut berada pada perbatasan ayat, maka tidak diharuskan untuk kembali membaca dari ayat sebelumnya.




Dan (ق) huruf (Kof) menurut pendapat kebanyakan Qurroo adalah tanda washol (Lanjut)dan boleh juga waqof (Berhenti).




Dan (قف) huruf (kof bersambung dengan fa) adalah menyuruh untuk waqof,dan ma'nanya adalah ''Berhenti'' dalam keadaan berhenti yang lembut, sesungguhnya tanda ini menunjukkan lebih utamanya waqof daripada washol,tanda ini menunjukkan bahwa waqof itu lebih berfaidah pada maknanya.




Dan (ع) huruf ('Ain) Adalah tanda Ruku', yaitu apabila Qori (Yang Membaca Al-Qur'an) pada sholat, dan ia berniat untuk Ruku', maka lebih baik untuknya ruku' ketika ada tanda ('Ain) ini, karena ('Ain) adalah isyarat sempurnanya Kisah atau Suatu Pembahasan di dalam Al-Qur'an.


maksudnya adalah, biasanya Para Hafidz (penghapal Al-Qur'an) mereka juga hapal tanda-tanda baca yang ada di Al-Qur'an, nah...ketika mereka sholat, biasanya menjadi imam, jika mereka ingin menyudahi bacaannya, maka Sebaiknya mereka menyudahinya pada ayat yang ada tanda 'ainnya, karena tanda 'ain itu adalah batasnya pembahasan atau suatu kisah, misalnya pada surah Al-Waqi'ah ayat 41, Allah Subhaanahu Wata'aala menerangkan tentang Adzab Atas Golongan kiri dan cercaan untuk mereka, lalu ada tanda 'ain pada ayat 74 nya, nah sampai situlah (ayat 74) pembahasan tentang golongan kiri...

kemudian pada ayat 75 nya adalah pembahasan baru, Yaitu tentang SUMPAH ALLAH TENTANG KEMULIAAN AL-QUR'AN...

Dan (titik 3), 3 titik ini adalah tanda WAQOF MU'AANAQOH, dan pembaca apabila berhenti pada titik yang pertama, maka pembaca jangan berhenti pada titik yang kedua, jika pembaca tidak berhenti pada titik yang pertama, maka pembaca hendaknya berhenti pada titik yang kedua, Ini semua dilakukan agar benarnya makna yang dimaksud, apabila pembaca berhenti pada kedua-duanya, maka maknanya jadi tidak sempurna, Maka Jagalah seluruh Tanda-tanda Waqof yang terdapat di dalam Al-Qur'an...




Coba kalian lihat juga Surah Al-Kahfi ayat 1, Yaasin ayat 52, Al-Qiyamah ayat 27, Al-Muthaffifin ayat 14,

di sana ada tanda kecil bertulisan "saktah".
Saktah itu adalah diam sejenak sambil menahan nafas,jadi pada ayat-ayat ini,kita jangan mengambil nafas.

Contohnya pada surah Yaasin ayat 52,

cara bacanya adalah "MIMMARQODINAA" (Tahan nafas sejenak) baru lanjut Tanpa mengambil nafas lagi, "Haadzaa..." begitu juga pada suRah-surah Al-Qur'an yang 3 di atas!
close
============> [ Close ] =============
>